Masjid Agung Banten Lama

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
Mata Kuliah
:
Sejarah Kebudayaan
Program Studi
:
Pendidikan Sejarah
Hari, Tanggal
:
Rabu, 11 Juni 2014
Waktu
:
10.00 – 12.00
Dosen Pengampu
:
Arif Permana Putra, M.Pd.

Batas Pengumpulan
Hari, Tanggal  : Jumat, 13 Juni 2014 pukul 12.00 WIB
Dalam bentuk file (.docx), kemudian beri nama seperti ini: nama.SejKebudayaan

Soal.
1.      Etnis Tionghoa telah memasuki wilayah Indonesia sejak jaman kerajaan nusantara. Kedatangan etnis Tionghoa ini sebagaian besar dikarenakan hubungan ekonomi. Dalam perkembangannya hubungan kedua bangsa tersebut, melahirkan hasil-hasil budaya, pengetahuan, pola pikir dan kepercayaan yang saling mempengaruhi dan menjadi bagian yang penting dan signifikan dari bangsa Indonesia saat ini. Jelaskan bukti-bukti hasil akulturasi kebudayaan Tionghoa di Nusantara minimal 4 great tradition ! (20)
2.      Kesultanan Banten telah mencapai masa kejayaannya dimasa lalu dan telah berhasil merubah wajah sebagian besar masyarakat Banten. Pengaruh yang besar diberikan oleh Islam melalui kesultanan dan para ulama serta mubaligh Islam di Banten seperti tidak dapat disangsikan lagi dan penyebarannya melalui jalur politik, pendidikan, kebudayaan dan ekonomi di masa itu. Jelaskan bukti-bukti peninggalan sejarah berdasarkan wujud budaya pengaruh Islam di Banten ! (20)
3.      Kebudayaan Indis adalah perpaduan kebudayaan Eropa dan Jawa yang memiliki karakter unik dan nyentrik. Peran local genius bangsa Jawa ikut menentukan dalam memberi warna dalam kebudayaan indis. Kebudayaan dan gaya hidup indis merupakan suatu fenomena historis karena menghasilkan karya budaya yang ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain faktor politik, sosial, ekonomi, dan seni budaya dengan semua interrelasinya. Jelaskan hasil kebudayaan indis dan masyarakat pendukungnya di wilayah provinsi Banten ! (20)
4.      Pada era modernisasi, perubahan kebudayaan berlangsung sangat cepat karena pengaruh kemajuan teknologi. Budaya asing dapat masuk ke Indonesia sewaktu-waktu dan membuat perubahan yang signifikan mulai dari pola pikir, perilaku, sampai pola hidup masyarakat. Jelaskan yang dimaksud budaya pop serta bagaimanakah eksistensi kebudayaan asli Indonesia di masa akan datang ! (20)
5.      Multikulturalisme mempunyai peran yang besar dalam pembangunan bangsa. Indonesia sebagai suatu negara yang berdiri di atas keanekaragaman kebudayaan merasakan pentingnya multikulturalisme dalam pembangunan bangsa. Dengan multikulturalisme ini maka prinsip “Bhineka Tunggal Ika” seperti yang tercantum dalam dasar negara akan menjadi terwujud. Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia akan menjadi inspirasi dan potensi bagi pembangunan bangsa sehingga cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dapat tercapai. Jelaskan tantangan dan tanggapan multikulturalisme dewasa ini ! (20)



--Nimu Luang Tina Burang--

Semua kejadian pasti ada hikmahnya apabila kita bisa menyikapinya dengan cara yang positif
Perang Dingin : Blokade Berlin

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
Mata Kuliah
:
Sejarah Eropa
Program Studi
:
Pendidikan Sejarah
Hari, Tanggal
:
Selasa, 10 Juni 2014
Waktu
:
15.00 – 17.00
Dosen Pengampu
:
Arif Permana Putra, M.Pd.

Batas Pengumpulan
Hari, Tanggal  : Jumat, 13 Juni 2014
Waktu             : 12.00 WIB
Dalam bentuk file (.docx), kemudian beri nama seperti ini: nama.SejEropa

Soal.
1.      Jelaskan makna paham ekonomi liberal yang berkembang pada masa revolusi industri di Inggris yang diusung oleh Adam Smith, Thomas Robert Malthus, David Ricardo, dan John Stuart Mill ! (20)
2.      Revolusi Perancis adalah cerminan ketidakpuasan sebagian besar masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang absolut. Dampak terpenting dari revolusi ini adalah terjadinya peleburan Enciem Regime, dari pemerintahan absolut yang tidak mengenal hak-hak asasi manusia menjadi pemerintahan liberal berdasarkan hak-hak asasi manusia. Jelaskan pengaruh Revolusi Perancis terhadap masyarakat Perancis maupun dunia Internasional ! (20)
3.      Dasar imperialisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan kebudayaan Barat ke seluruh dunia. Sarjana barat membagi imperialisme dalam dua kategori yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Jelaskan dua kategori itu serta pengaruhnya baik bagi negara kolonial maupun koloni ! (20)
4.      Selama Perang Dunia I berkecamuk, perekonomian tidak mendapat perhatian yang layak. Akibatnya, krisis ekonomi yang dasyat melanda dunia. Jelaskan Krisis Malaise tahun 1929 dan pengaruhnya terhadap dunia internasinal ! (15).
5.      Tumbuhnya negara fasis yang mengembangkan chauvinisme disertai semangat heroisme telah menyebabkan pecahnya Perang Dunia II. Dalam Perang Dunia II dikenal dengan istilah politik revanche idea. Jelaskan pengaruh revanche idea dan bagaimanakah akhir Perang Dunia II ! (15)
6.      Perebutan hegemoni selama Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap berbagai kawasan baik di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika selalu didukung kegiatan spionase. Jelaskan yang dimaksud spionase dan sepak terjangnya selama Perang Dingin ! (10)


--Patience is bitter, but it’s fruit is sweet--

Aristotle
Mudik Lebaran di Bangladesh

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP
TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Mata Kuliah
:
Sejarah Asia Selatan
Program Studi
:
Pendidikan Sejarah
Hari, Tanggal
:
Selasa, 10 April 2014
Waktu
:
10.00 – 12.00
Dosen Pengampu
:
Arif Permana Putra, M.Pd.

Batas Pengumpulan
Hari, Tanggal  : Jumat, 13 Juni 2014
Waktu             : 12.00 WIB
Dalam bentuk file (.docx), kemudian beri nama seperti ini: nama.SejAsiaSelatan

Soal.
1.      Jelaskan perbandingan proses Islamisasi di Anak Benua India dengan nusantara serta pengaruhnya pada masyarakat ! (25)
2.      Jelaskan sistem Imperium Mughal yang disusun menurut pola kekhalifahan Dinasti Abbasiyah yang sebenarnya menganut pola Greco Roman, yaitu Caesaropapisme. Analisis perbandingan ! (25)
3.      Jelaskan dampak kolonialisme Inggris terhadap masyarakat India dengan melihat pola kolonialisme Belanda di Indonesia ! (15)
4.      Jelaskan trademark ajaran Mahatma Gandhi ! (10)
5.      Buatlah mind map sejarah terbentuknya negara Pakistan dan  peran Muhammad Iqbal (1877-1938) dalam perjuangan kemerdekaan Pakistan serta keterangan dalam bentuk deskripsi ! (15)
6.      Jelaskan lahirnya negara Bangladesh ! (10)


--Anda Tidak Akan Bisa Menyeberangi Lautan Hanya Dengan Berdiri dan Memandangi Air--
Rabindranath Tagore (1861-1941), Peraih Nobel Sastra 1913 
Guillaume de Clermont Defending Ptolemais in 1291 by Dominique Louis Papety.



UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
Mata Kuliah                : Sejarah Eropa
Program Studi             : Pendidikan Sejarah
Hari, Tanggal              : Rabu, 16 April 2014
Dosen Pengampu        : Arif Permana Putra, M.Pd.

Batas Pengumpulan
Hari, Tanggal  : Sabtu, 12 April 2014
Waktu             : 12.00 WIB
Dalam bentuk file (.docx), kemudian beri nama seperti ini: nama.SejEropa

Soal.
1.      Jelaskan faktor-faktor lahirnya tradisi intelektual dari bangsa Yunani ! (20)
2.      Jelaskan legenda kota Roma karya Vergellius yang berjudul Aenesis dan maknanya bagi bangsa Romawi ! (20)
3.      Jelaskan dominasi gereja dan dampaknya pada bidang sosial, agama, dan arus pemikiran di Eropa pada Abad Pertengahan ! (20)
4.      Jelaskan pengaruh Perang Salib dalam zaman Renaisans ! (20)
5.      Menurut Francis Bacon, mesin cetak adalah salah satu dari tiga penemuan yang mengubah dunia. Jelaskan pengaruh mesin cetak terhadap perkembangan sains pada masa Renaisans ! (20)


--Orang bijak berbicara karena mempunyai sesuatu yang dikatakan,
orang bodoh berbicara karena mereka ingin mengatakan sesuatu--

Plato (428-348 SM), Filsuf Yunani Kuno

 
The Great Silk Road















UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
Mata Kuliah                : Sejarah Kebudayaan
Program Studi             : Pendidikan Sejarah
Hari, Tanggal              : Rabu, 16 April 2014
Dosen Pengampu        : Arif Permana Putra, M.Pd.

Batas Pengumpulan
Hari, Tanggal  : Sabtu, 12 April 2014
Waktu             : 12.00 WIB
Dalam bentuk file (.docx), kemudian beri nama seperti ini: nama.SejKebudayaan

Soal.
1.      Jelaskan hubungan antara kebudayaan dan peradaban suatu bangsa ! (10)
2.      Menurut Koentjaraningrat ada 3 (tiga) wujud kebudayaan, coba jelaskan hubungan ketiga wujud kebudayaan tersebut ! (15)
3.      Jelaskan hubungan sungai dan lahirnya Teori Challenge and Response ! Berilah contoh teori Challenge and Response dalam kehidupan sehari-hari. (15)  
4.      Jelaskan yang dimaksud “eye for eye, tooth for tooth” berkaitan dengan hukum yang berlaku di Mesopotamia masa Raja Hammurabi ! (15)
5.      Jelaskan sistem kepercayaan dan wujud kepercayaan yang berkembang berdasarkan pemahaman bangsa Mesir Kuno ! (15)
6.      Jelaskan bukti bahwa masyarakat di India Kuno (Mohenjo-Daro & Harappa) telah memperhatikan sanitasi lingkungannya ! (15)
7.      Jelaskan arti penting the great silk road yang menghubungkan Cina dan Kerajaan Romawi sepanjang 7000 km lebih terhadap perkembangan ekonomi di Cina Kuno ! (15)




--Manusia unggul selalu rendah hati saat berbicara, tetapi selalu luar biasa dalam tindakan-- 
Konfusius (551-479 SM), Filsuf terkemuka Cina
India Kuno, Kota Mohenjo-Darro & Harappa

















UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
Mata Kuliah                : Sejarah Asia Selatan
Program Studi             : Pendidikan Sejarah
Hari, Tanggal              : Selasa, 8 April 2014
Dosen Pengampu        : Arif Permana Putra, M.Pd.

Batas Pengumpulan
Hari, Tanggal  : Sabtu, 12 April 2014
Waktu             : 12.00 WIB
Dalam bentuk file (.docx), kemudian beri nama seperti ini: nama.SejAsiaSelatan

Soal.
1.      Jelaskan pentingnya Sejarah Asia Selatan sebagai sarana untuk memahami Sejarah Indonesia dengan mengemukakan bukti dan penalaran ! (20)
2.      Jelaskan mengapa India dijuluki sebagai “one of the greatest ethnographical museums in the world” dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat di India kini ! (15)
3.      Jelaskan apa yang menarik dari peradaban Lembah Sungai Indus kemudian identifikasi dengan ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan agama ! (15)
4.      Jelaskan latar belakang munculnya sistem kasta dan dominasi golongan Brahmana atau pendeta ! (15)
5.      Jelaskan inti ajaran Sang Buddha dan perkembangannya pada masa Raja Ashoka dari Dinasti Maurya ! (20)
6.      Jelaskan perkembangan aliran kesenian Ghadara pada masa Kushana ! (15)



--Kamu dapat merantai tangan dan kakiku, kamu dapat menyiksaku,
bahkan kamu dapat menghancurkan tubuh ini,
tetapi kamu tidak akan dapat memenjarakan pikiranku ini--
Mahatma Gandhi (1869-1948), Filsuf India
Stonehenge, English Heritage
Prehistory

Who are we? Where do we come from? Where are we going? These are three of the most universal questions. They are about time and the nature of the human condition.

Siapakah kita? Dari mana kita berasal? Dimana kita akan pergi? Ini adalah tiga pertanyaan yang paling umum. Yaitu tentang waktu dan kondisi dari sifat manusia.

Works of art help us to answer these questions. We will begin our exploration of the arts by going back in time to early periods of human history, before the existence of written documents, which we call prehistory. But the term prehistory is a misnomer because objects and images are actually historical records. The challenge lies in discovering how to read them.

Karya seni membantu kita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Kita akan mulai dari eksplorasi seni dengan kembali pada waktu periode awal sejarah manusia, sebelum adanya dokumen tertulis, yang kita sebut prasejarah. Tapi prasejarah menjadi sebuah ironi karena kurangnya pemahaman objek dan gambar mengenai catatan sejarah. Tantangannya terletak pada menemukan cara untuk membacanya.

The appearance of anatomically modern humans in Europe about 35,000 bce was accompanied by major changes in culture and technology. There was a further period of significant change after the last major Pleistocene glaciation (the Pleistocene Epoch occurred from about 2,600,000 to 11,700 years ago), which included the widespread adoption of farming and the establishment of permanent settlements from the 7th millennium bce. These laid the foundation for all future developments of European civilization (Jacques Barzun, 2013)[1].

Munculnya manusia modern secara anatomis di Eropa sekitar 35.000 SM bersamaan dengan perubahan besar dalam budaya dan teknologi. Ada jangka waktu perubahan signifikan setelah akhir masa Pleistosin (Pleistocene Epoch terjadi dari sekitar 2.600.000 sampai 11.700 tahun yang lalu), yang termasuk adopsi pertanian dan pembentukan pemukiman permanen dari milenium ke-7 SM. Ini menjadi dasar semua perkembangan masa depan peradaban Eropa (Jacques Barzun, 2013).

The Stone Age


Stone Age Scene With Hunters - Illustrations
To organize the vast time span of prehistory, scholars divide the Stone Age in Europe into three periods. Paleolithic (from the Greek palaios, meaning “old,” and lithos, meaning “stone”) is the earliest and the longest. It lasted from c. 1,500,000 B.C. to c. 8000 B.C. The Mesolithic (“middle stone”) period extended from around 8000 to 6000 B.C. in southeastern Europe and c. 8000 to c. 4000 B.C. in the rest of Europe. The Neolithic (“new stone”) period dates from c. 6000/4000 B.C. to c. 2000 B.C. and continued for another thousand years in Europe. The designation of these periods as Stone Age derives from the use of stone tools and weapons. As technology developed, metal would eventually replace stone for many purposes. Then, as now, technological and social change went hand in hand, bringing the Stone Age to a gradual close.

Untuk mengatur rentang waktu prasejarah yang panjang, sejarawan membagi Zaman Batu di Eropa menjadi tiga periode. Paleolithikum (dari kata palaios bahasa Yunani, yang berarti "tua," dan lithos, yang berarti "batu") adalah masa paling awal dan terlama. Paleolithikum berlangsung dari 1.500.000 SM - 8000 SM. Mesolithikum ("Batu tengah") periode diperpanjang dari sekitar 8000 sampai 6000 SM di Eropa Tenggara dan c. 8000 sampai 4000 SM di seluruh Eropa. Neolithikum ("Batu Baru") periode berasal dari 6000/4000 SM 2000 SM dan berlangsung selama seribu tahun di Eropa. Penunjukan periode Zaman Batu ini bersumber dari penggunaan alat-alat dan senjata yang terbuat dari batu. Perkembangan teknologi, pada akhirnya logam menggantikan batu untuk berbagai tujuan. Lalu, seperti sekarang, teknologi dan perubahan sosial beriringan, membawa Zaman Batu ke tahap berikutnya.

Paleolithic (c. 1,500,000–c. 8000 B.C.)

By around 50,000 B.C. in Europe, our own subspecies, Homo sapiens sapiens (literally “wise wise man”), had supplanted Homo sapiens, who had developed complex cultures. We can gain some understanding of Paleolithic society by interpreting the physical record. But becauseideas cannot be fossilized, there is much that will never be known.

Sekitar 50.000 SM di Eropa, subspesies kita sendiri, Homo sapiens sapiens (yaitu "orang bijak bijaksana"), telah digantikan Homo sapiens, yang telah mengembangkan budaya yang kompleks. Kita bisa mendapatkan beberapa pemahaman masyarakat Paleolithikum dengan menafsirkan catatan fisik. Tapi karena pemikiran tidak dapat membatu, ada banyak hal yang tidak akan pernah diketahui.

Inferences about Paleolithic religion have been drawn from ritual burial practices. Red ocher—possibly symbolizing blood—was sprinkled on corpses, and objects of personal adornment (such as necklaces) were buried with them. Bodies were arranged in the fetal position, often oriented toward the rising sun, which must have seemed reborn with each new day. Such practices suggest belief in life after death and offer some insight into the way Paleolithic people answered the third question posed at the start of this chapter: Where are we going?

Kesimpulan tentang kepercayaan masa Paleolithikum mengenai ritual penguburan. Red ocher -mungkin melambangkan darah- memercik ke mayat, dan barang miliknya perhiasan (seperti kalung) dikuburkan dengan mayatnya. Mayat diatur dalam posisi janin, sering berorientasi pada matahari terbit, harus tampak terlahir kembali di setiap hari baru. Praktek-praktek seperti ini menunjukkan keyakinan akan adanya kehidupan setelah kematian dan memberikan jawaban tentang cara orang Paleolithikum menjawab Pertanyaan ketiga yang diajukan pada awal bab ini: Kemana kita akan pergi?

Fire 
Paleolithic people were nomadic hunters and gatherers, who lived communally. They built shelters at cave entrances, under rocky overhangs. Their tents were made of animal skins and their huts of mud, plant fibers, stone, and bone. Fire had been in use for some 600,000 years, and there is evidence of hearths in Paleolithic homes.

Orang Paleolithik adalah pemburu dan pengumpul nomaden, yang hidup secara komunal. Mereka membangun tempat penampungan di pintu masuk gua, di bawah overhang berbatu. Tenda mereka dibuat dari kulit binatang dan gubuk-gubuk mereka terdiri dari lumpur, serat tanaman, batu, dan tulang. Api telah digunakan sekitar 600.000 tahun, dengan bukti dari tungku di rumah Paleolitik.

Although the invention of writing was still far off, people made symbolic marks on hard surfaces, such as bone and stone, possibly to keep track of time. The sophistication of Paleolithic art suggests that language —the ability to communicate with words and tell stories— had also been developed, and language in itself requires a sense of sequence and time.

Meskipun penemuan tulisan itu masih jauh, orang membuat tanda simbolis pada permukaan keras, seperti tulang dan batu, mungkin untuk melacak waktu. Kecanggihan seni Paleolitik menunjukkan bahwa bahasa -kemampuan untuk berkomunikasi dengan kata-kata dan cerita- juga telah dikembangkan, dan bahasa itu sendiri membutuhkan selera urutan jenis dan waktu.

The earliest surviving works of Western art correspond roughly to the final stages of the Ice Age in Europe and date back to about 30,000 B.C. Before that time, objects were made primarily for utilitarian purposes, although many have aesthetic qualities. It is important to remember, however, that our modern Western concept of “art” would almost certainly have been alien in the Stone Age, when an object’s aesthetic value was inseparable from its function.

Karya-karya yang masih bertahan paling awal seni Barat sesuai kira-kira pada akhir Zaman Es di Eropa yaitu sekitar 30.000 SM. Sebelum waktu itu, benda-benda yang dibuat terutama untuk suatu tujuan, juga banyak memiliki kualitas keindahan. Hal ini penting untuk diingat, bagaimanapun, bahwa konsep modern Barat mengenai "seni" akan hampir pasti hasil alien di Zaman Batu, ketika nilai keindahan suatu objek tidak dapat dipisahkan dari fungsinya.





[1] Jacques Barzun. 2013. History of Europe. http://www.britannica.com/, diakses 10 Januari 2014. 
Kreta Kuno
Masyarakat Yunani kuno memiliki sejumlah legenda mengenai Kreta. Yang paling terkenal menceritakan raja Kreta bernama Minos mengenai hewan peliharaanya Minotaur (manusia berkepala kerbau) yang ditempakan di labirin pulau itu. Arsitek bangunan labirin ini, Daedallus. Setelah mengalahkan Athena dalam perang, Raja Minos memutuskan bahwa setiap tujuh tahun, tujuh anak laki-laki dan tujuh perempuan Athena akan dikirim ke labirin untuk dikorbankan untuk dimakan Minotaur. Pada putaran ketiga siklus pengorbanan ini, Theseus (Raja masa depan Athena) mengajukan diri untuk pergi ke Kreta dan membunuh Minotaur. Theseus dibantu oleh Ariadne (putri Raja Minos), yang memberinya bola benang (sebagai pedoman) untuk menemukan jalan keluar dari labirin. Ariadne juga memberikan pedang, dan petunjuknya adalah untuk selalu berjalan maju, turun, dan tidak pernah ke arah kiri atau kanan. Ketika, Theseus berjalan ke pusat labirin, dia tersandung batu dan membangkitkan Minotaur dari tidurnya, dan mulailah pertempuran berdarah. Di mana ia akhirnya menang dengan menggorok tenggorokan binatang itu. Ada beragam legenda tentang Raja Minos, dan masyarakat Yunani kuno memutuskan bahwa mereka semua tidak bisa menunjuk pada orang yang sama, sehingga mereka berasumsi bahwa ada banyak raja bernama Minos yang telah memerintah Kreta.

Lukisan dinding "Lompat Banteng", ditemukan di situs Knossus, menunjukkan bahwa terdapat suatu olah raga atau ritual keagamaan melompati seekor banteng, figur manusia berkulit gelap adalah lelaki, sedangkan yang berkulit terang adalah perempuan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Minoa)
Selain mitos-mitos kuno ini, bagaimanapun peradaban Minoa telah lama dilupakan, sampai arkeolog Inggris Sir Arthur Evans menemukan kembali pada dekade pertama abad kedua puluh. Evans menemukan reruntuhan istana Knossos setelah ia membeli reruntuhan dan menyewa sebuah tim untuk menggali. Evans pada awalnya percaya bahwa ini adalah istana mitologis raja Minos, tetapi pada kenyataannya terdapat struktur yang kompleks terdiri dari pusat-pusat pemerintahan, kuil, kamar kerja, dan fasilitas penyimpanan.

Vas dengan motif gurita yang khas, 1500 SM
(http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Minoa)
Masyarakat Pulau Kreta nampaknya meniru cara-cara yang dipakai orang-orang Mesir. Mereka menghasilkan karya-karya yang mengagumkan. Karya-karya tersebut berupa tembikar/porselin/gerabah untuk menyimpan minyak zaitun. Seni lukis fresko (lukisan cat air) berupa raja, pahlawan perang pada dinding istana Knossus. Seni pahat pada gading atau media lain dan seni kerajinan logam. Karya seni ini juga menghasilkan peralatan rumah tangga, misalnya alat pertukangan, sepatu, pengecoran logam, dll. Mereka juga membuat patung-patung kecil yang indah sekali dengan bentuknya seperti Dewi Ular yang dadanya telanjang yang nampaknya merupakan salah satu obyek untuk pemujaan.

"Dewi Ular" atau pendeta wanita tengah melakukan ritual.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Minoa)
Peradaban Kreta yang kaya dan mewah itu akhirnya pada abad ke-14 SM, dihancurkan oleh suku-suku bangsa barbar yang berasal dari Eropa bagian tengah dan timur. Suku-suku ini dikenal dengan bangsa Hellena yang kelak membentuk bangsa Yunani. Para penyerbu ini telah menggunakan senjata-senjata dari besi.


Benih-benih peradaban Yunani berasal dari Kreta ini. Pada masa-masa akhirnya, kebudayaan Minoa meluas ke pulau-pulau Laut Aegea. Kebudayaan yang menyebar ini dikenal pula dengan sebutan “Mysenean” yaitu menurut nama tempat di daratan Yunani Mysene. Lalu, karena letak Kreta tidak saja dekat dengan Yunani tetapi juga Mesir, maka peradaban Kreta ini menjadi suatu mata rantai penghubung antara Mesir kuno dan Yunani klasik.

Lambang yang tidak diketahui maknanya pada Cakram Phaistos
(http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Minoa)
Bangsa Kreta mengenal tulisan tetapi sampai sekarang belum berhasil dibaca. Hanya dari peninggalan puing-puing bangunan dan benda-benda lain, kita mendapat gambaran umum tentang kehidupan orang-orang Kreta. Dari penggalian arkeologi istana di Knossus, tampak  bahwa interior istana tersebut dihias indah, yang menunjukkan cita rasa seni yang tinggi dan halus dari para pembuatnya. Rumah-rumah mempunyai beberapa tingkat, ruangan yang luas, lantai-lantai yang berubin serta suatu sistem pengeringan yang menakjubkan. Kehidupan menjadi mewah dengan berkembangnya seni hias emas dan perak, serta cita rasa seni tampak pada dekorasi fresko pada interior, mebel, keramik dan benda-benda lain yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bangsa Kreta menggemari olah raga atletik seperti lomba lari, tinju dan tari. Tampaknya wanita mendapat perlakuan yang sama dengan pria. Agama mereka berupa pemujaan kepada seorang dewi kesuburan yang dipuja sebagai sumber kebaikan dan kejahatan.

Teori Runtuhnya Peradaban Kreta[4]
Letusan gunung berapi di pulau Thera (kini Santorini terletak sekitar 100 km dari Kreta) terjadi pada periode Minoa Akhir. Letusan ini merupakan salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah peradaban manusia, melontarkan sekitar 60 km3 material dan terukur skala 6 pada Volcanic Explosivity Index. Letusan ini meluluh-lantakkan permukiman Minoa didekatnya di Akrotiri di pulau Santorini, yang terkubur batu apung. Diduga letusan hebat yang berdampak kepada runtuhnya peradaban Minoa ini merupakan dasar peristiwa yang mengilhami mitos Atlantis, legenda yang sampai ke Yunani melalui perantara catatan Mesir.

Lebih lanjut dipercaya bahwa letusan ini berdampak parah bagi kebudayaan Minoa, meskipun sejauh mana dampaknya masih diperdebatkan. Teori mengajukan bahwa guguran hujan abu dari Thera telah mematikan tanaman di separuh sebelah timur pulau Kreta, menyebabkan bencana kelaparan yang menimpa penduduk setempat. Akan tetapi setelah penelitian lebih lanjut, teori kurang dapat dipercaya karena lapisan endapan debu vulkanik di Kreta tidak lebih dari 5 mm(0.20 in). Penelitian mutakhir menunjukan, berdasarkan bukti arkeologi di Kreta, bahwa tsunami besar yang ditimbulkan oleh letusan gunung Thera, menyapu kawasan pesisir Kreta dan menghancurkan permukiman di tepi pantai. 

Temuan Minoa yang signifikan di atas lapisan abu vulkanik Thera, menunjukkan bahwa letusan Thera tidak serta merta meruntuhkan peradaban Minoa. Karena bangsa Minoa adalah bangsa pelaut yang bergantung pada armada kapal dagangnya, letusan Thera menyebabkan kesulitan bagi Minoa. Apakah dampak ini cukup untuk memicu keruntuhan peradaban ini, masih tetap diperdebatkan. Penaklukan bangsa Mikenai atas bangsa Minoa terjadi pada kurun Minoa Akhir II. Bangsa Mikena adalah peradaban berlandaskan militer. Tak lama setelah letusan gunung berapi, arkeolog menduga bahwa letusan ini menimbulkan krisis atas peradaban Minoa yang memungkinkan bangsa Mikenai menaklukkan mereka dengan mudah.

Sinclair Hood menulis bahwa kehancuran minoa sangat mungkin akibat serbuan bangsa asing dari luar. Meskipun perkembangan peradaban ini terhenti akibat bencana alam letusan gunung berapi Thera, pukulan paling berat datang dari penakluk asing. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa kerusakan situs si pulau ini paling banyak karena kebakaran. Hood mencatat bahwa istana Knossos paling utuh tersisa dan paling sedikit kerusakannya dibandingkan situs lain di pulau Kreta. Karena bencana alam tidak memilih-milih sasaran, maka sangat mungkin kehancuran peradaban Minoa adalah akibat serbuan pihak asing, karena penakluk asing ini kemungkinan menggunakan istana Knossos. Sekitar 1420 SM, pulau Thera ditaklukkan oleh Mycenaean. Setelah ini, sebagian besar kota Crete dan kerajaannya mengalami kemunduran. Tapi Knossos tetap berlanjut hingga 1200 SM. Ada bukti bahwa perdagangan runtuh, dan penduduk kota-kota di peradaban kuno Minoan mati karena kelaparan. Pasokan gandum Minoans menipis yang diyakini berasal dari peternakan di tepi Laut Hitam. Banyak sejarawan percaya bahwa pusat perdagangan kuno saat itu berada dalam masa kritis dari perdagangan yang tidak ekonomis, makanan dan kebutuhan pokok yang bernilai tinggi dan dan dianggap barang mewah. Salah satu teori runtuhnya peradaban kuno Minoan menyatakan adanya peningkatan penggunaan alat-alat besi oleh pedagang Minoan.

Beberapa penulis lain menyebutkan bahwa peradaban Minoa telah berkembang melebihi batas daya dukung lingkungannya. Misalnya bukti arkeologi di Knossos menunjukkan telah terjadinya penebangan dan kerusakan ekosistem hutan.


Daftar Pustaka:
Djaja, Wahjudi. 2012. Sejarah Eropa (Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern). Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Noname. Tanpa tahun. The Rise and Fall of
Civilization. http://faculty.citadel.edu/frank.karpiel/class04riseandfall.pdf, diakses 22 Februari 2014.
Mackanzie, D. A., 1917. Myths Of Crete & Pre-Hellenic Europe. London: The Gresham Publishing Company Limited
Sumobroto, Sugihardjo., & Budiawan. 1989. Sejarah Peradaban Barat Klasik dari Prasejarah hingga Runtuhnya Romawi. Yogyakarta: Liberty.



[1] http://www.youtube.com/watch?v=Jz3d5x-MUT4Ancient Minoan Civilization, diakses 18 Februari 2014.
[2] Labyrinth (labirin) berasal dari kata labrys yang berarti mudah tersesat.
[3] Epos Yunani dalam bentuk puisi yang menceritakan tentang kemarahan pahlawan yang bernama Achilles selama pengepungan kota Troya dalam Perang Troya.
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Minoa, diakses 18 Februari 2014.

B.    Neo Evolusi
Gagasan dari neo evolusi hampir sama dengan teori modernisasi. Neo evolusi menggunakan konteks histori dalam membedah masyarakat tradisional dan modern, teori ini menyatakan masyarakat modern lambat laun akan terjadi dari tahap tradisional melalui proses diferensisasi sosial. Misalnya dalam masyarakat tradisional fungsi ekonomi, politik, dan pendidikan dijalankan dibawah satu intstitusi saja, sedangkan dalam masyarakat modern antara struktur  sosial dan organisasi harus dipisahkan untuk menjalankan fungsi politik, ekonomi, dan pendidikan. Secara singkatnya, masyarakat mengubah struktur masyarakat sederhana menjadi lebih kompleks dengan adanya stratifikasi kerja. Disebut neo evolusionisme dikarenakan teori ini menentang pandangan teori evolusionisme yang menyatakan bahwa masyarakat tradisional akan berkembang dengan satu arah (unilinear) menuju masyarakat modern. Para ahli neo evolusionisme beranggapan banyak jalur yang dapat ditempuh untuk menuju masyarakat modern seperti jalan kapitalis melalui demokrasi plural yang terjadi di Amerika Serikat. Pada tahun 1950-an dan 1960-an teori-teori fungsionalis seperti modernisasi dan neo evolusionisme sangat dominan.
Evolusi harus dikaji secara ilmiah ketimbang secara spekulatif dengan memperhatikan semua kritik terhadap evolusionisme klasik dan semua temuan sosial terbaru, termasuk temuan sosiologi sendiri. Keyakinan ini membuat neo evolusionisme meninggalkan evolusionisme. Pergeserannya adalah sebagai berikut:
1.    Pusat perhatian bergeser dari evolusi masyarakat global sebagai satu kesatuan ke proses yang muncul dalam kesatuan sosial yang lebih terbatas seperti peradaban, kultur kesatuan masyarakat yang terpisah seperti suku, Negara, bangsa, dan sebagainya.
2.     Sasaran perhatian utama adalah mekanisme penyebab evolusi ketimbang rentetan tahap perkembangan yang mesti dilalui. Dengan kata lain, yang hendak di cari adalah “penjelasan”, bukan skema tipologi.
3.   Analisis evolusi dirumuskan secara deskriptif, kategoris menghindarkan penilaian dan isyarat tentang kemajuan. “Bagi teoritisi neo evolusionisme, evolusi sosio-kultural berarti jauh lebih terbatas, tak mengandung pertimbangan moral”.
4.      Proporsi diungkap dalam peluang ketimbang secara pasti.
5.    Terjadi penggabungan bertahap gagasan dari cabang evolusionisme lain seperti evolusionisme biologis yang telah berkembang luas dan bebas yang menghasilkan banyak temuan dalam ilmu biologi.

Aliran Evolusi
Terdapat empat aliran mengenai evolusi yaitu :

1. Evolusi Unilinear

Aliran ini mengemukakan bahwa kebudayaan akan berkembang melalui tahap-tahap tertentu, bermula dari yang sederhana, kemudian bentuk yang kompleks, dan akhirnya pada bentuk sempurna. Perkembangan ini dilalui dan seharusnya dilalui oleh semua kebudayaan di dunia. Dengan demikian, evolusi kebudayaan ini seolah-olah melewati satu garis evolusi yang sama, maka proses evolusi ini disebut dengan istilah unilinier (Uni berarti satu linier berarti garis). Contohnya evolusi hukum menurut Herbert Spencer, yaitu (1) Hukum keramat; (2) Hukum sekuler; (3) Hukum kerajaan; dan (4) Hukum berdasarkan azas saling membutuhkan.

2. Evolusi Universal

Teori ini menyatakan bahwa evolusi kebudayaan yang merupakan kebudayaan umat manusia sebagai totalitas atau universal. Penganut aliran evolusi ini berfokus pada kebudayaan material dan berpendapat bahwa kebudayaan umat manusia sebagai satu kesatuan (culture as a whole) berkembang maju.

Menurut Lislie A. White (1949), setiap kebudayaan pada dasarnya adalah sebuah sostem thermodinamis, yaitu sistem yang melakukan transformasi energi. Dengan energi sebagai tolok ukur, maka tingkat evolusi kebudayaan dapat ditentukan secara kuantitatif. Ukuran ini juga bersifat universal, sehingga dapat dikatakan obyektif. Dengan kriteria energi White kemudian White melontarkan sebuah hukum evolusi kebudayaan, yaitu C = E x T. C adalah Culture, E adalah Energy dan T adalah Technology. Artinya, evolusi kebudayaan merupakan perubahan sebuah sistem yang melakukan transformasi energi dengan bantuan teknologi (1949: 368). Karena White berbicara tentang kebudayaan dalam arti umum dan kriteria yang digunakannya dapat digunakannya dapat digunakan secara universal.

3. Evolusi Multilinear

Teori ini lebih menekankan pada evolusi aneka warna kebudayaan-kebudayaan khusus yang berlangsung sendiri-sendiri, tetapi ada unsur-unsur persamaan tertentu dalam proses evolusi yang berwarna itu. Proses evolusi yang berbeda-beda dan adanya unsur-unsur yang sama itu disebabkan karena kondisi tertentu yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan.

Great Basin Indians
Menurut Julian J. Steward, berdasarkan hasil penelitiannya di satu suku bangsa Indian di Amerika Serikat, Indian Shoshone di kawasan Great basin (1937). Ternyata kebudayaan Indian ini tidak mengalami evolusi, karena telah sesuai (adaptif) dengan lingkungan alamnya. Oleh karena itu, Steward berpendapat bahwa evolusi kebudayaan mempunyai cultural core, yang terdiri dari teknologi dan organisasi kerja. Cultural core atau inti budaya inilah yang menentukan corak adaptasi kebudayaan terhadap lingkungannya (1955). Dengan kata lain, interaksi antara inti kebudayaan dan lingkunganlah yang menentukan arah evolusi dan corak suatu kebudayaan.

4. Evolusi Diferensial

Aliran ini mengemukakan bahwa bahwa semua masyarakat dan juga semua unsur-unsur kebudayaan yang ada pada masyarakat itu mempunyai perkembangan sendiri-sendiri dan akan mencapai suatu tingkat yang berbeda-beda pula sehingga akan dapat dijumpai perbedaan yang mencolok antar masyarakat.

Tari Perang dari Flores
Misalnya pada masyarakat Jawa, unsur kebudayaan kesenian mempunyai perkembangan yang berbeda dengan sistem organisasi sosialnya dan masing-masing unsur budaya tersebut mempunyai perkembangan sendiri-sendiri dan apabila dibandingkan dengan masyarakat Flores maka unsur kebudayaan tersebut telah berkembang dengan cara yang berbeda pula serta mempunyai tingkat perkembangan yang berbeda.