Kebudayaan itu telah mengalami proses perkembangan secara bertahap dan berkeseimbangan yang kita konsepkan sebagai evolusi kebudayaan. Evolusi kebudayan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budidaya atau akal pikiran dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu atau ke waktu.
Evolusi adalah perkembangan berangsur-angsur secara lambat dari tingkat sederhana ke tingkat yang lebih maju dalam waktu yang relatif lama. Suatu teori/pandangan bahwa segala jenis makhluk hidup yang sekarang ada adalah hasil perkembangan berangsur-angsur dari masa  lampau. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, dan kondisi baru, yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
Teori Evolusi menganggap bahwa keseluruhan sejarah manusia memiliki bentuk, pola, logika atau makna unik yang melandasi banyak kejadian yang tampaknya serampangan dan tak berkaitan. Rekontruksi memberikan pemahaman tentang sejarah masa lalu dan membuka jalan untuk memprediksi masa depan. Obyek yang mengalami perubahan adalah keseluruhan manusia.
Kebudayaan dalam perspektif teori Evolusionisme terbagi dalam tiga konsepsi: (1) Kebudayaan sebagai sebuah sistem (cultural system), (2) Kebudayaan sebagai sistem sosial, dan (3) Kebudayaan sebagai hasil tingkah laku manusia (material culture).

Industrial Revolution