Ada dua
istilah yang sering kali dipertukarkan pengertiannya karena seringkali kabur
yaitu peradaban (civilization) dan
kebudayaan (culture). Dalam bahasa
Inggris, istilah culture berasal dari
bahasa Latin cultura. Ternyata
istilah culture ini lebih umum
dipakai oleh para ahli antropologi karena pengertian civilization dianggap kabur, meskipun penggunaanya lebih tua dari
pada culture. Tetapi para sejarawan
dan ahli antropologi tidak perlu mempertentangkan benar kedua istilah ini.
Pengertian culture itu lebih terbatas
dalam spasial (ruang tempat) dan temporal (ruang waktu) dari pada civilization. Sehubungan dengan ini,
maka kita dapat membicarakan tentang kebudayaan Arya pada masa Weda dan
peradaban India kuno yang luas.
Krisna |
Sebenarnya,
istilah peradaban dapat didefinisikan sebagai kebudayaan menyeluruh (total culture) dari suatu bangsa atau
periode. Yang dimaksud dengan total culture disini yaitu keseluruhan
(totalitas) pengalaman kemanusiaan (mankind)
di muka bumi ini. Ini dengan segala perubahan (change) dan kesinambungan (continuity)
pada poros waktu (time axis) yang
masih terus berjalan (Helius Syamsudin, 1986: 1.1). Sedangkan, Beals dan Hoiyer,
mengatakan bahwa peradaban (civilization)
sama dengan kebudayaan (culture)
apabila dipandang dari segi kualitasnya, tetapi berbeda dalam kuantitas, isi,
dan kompleks pola-polanya.
Koentjaraningrat,
menyatakan masalah kebudayaan dan peradaban hanya soal istilah saja. Istilah peradaban biasanya
dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur kebudayaan yang halus, maju, dan
indah, seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan-santun
pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, dan sebagainya. Tetapi
pada sisi lain, istilah peradaban juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan
yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, ilmu pengetahuan, seni rupa,
dan sistem kenegaraan dan masyarakat kota yang maju dan kompleks (Koentjaraningrat,
2002: 182).
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.