Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut
Koentjaraningrat (2002: 203), dalam menganalisa suatu kebudayaan, seorang ahli
antropologi membagi seluruh kebudayaan yang sudah terintegrasi ke dalam
unsur-unsur besar yang disebut unsur-unsur kebudayaan universal. Kluckhohn
(dalam Koentjaraningrat, 2002: 203-204), menemukan bahwa terdapat tujuh unsur
kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang disebut sebagai
isi pokok dari setiap kebudayaan, yaitu:
1.
Bahasa
2.
Sistem pengetahuan
3.
Organisasi sosial
4.
Sistem peralatan hidup dan
teknologi
5.
Sistem mata pencaharian
hidup
6.
Sistem religi
7.
Kesenian
Masing-masing
unsur kebudayaan universal ini pasti menjelma dalam ketiga wujud budaya
tersebut di atas, yaitu wujud sistem budaya, sistem sosial, dan unsur budaya
fisik.
Dengan
demikian sistem ekonomi misalnya, mempunyai wujud sebagai konsep-konsep,
rencana-rencana, dan kebijaksanaan yang berhubungan dengan ekonomi, tetapi juga
mempunyai wujud berupa tindakan dan interaksi berpola antara produsen, pedagang
dan konsumen. Selain itu dalam sistem ekonomi terdapat juga unsur-unsurnya yang
berupa peralatan dan benda-benda ekonomi. Demikian pula sistem religi misalnya
mempunyai wujudnya sebagai sistem keyakinan dan gagasan tentang Tuhan, dewa,
dan roh halus, tetapi mempunyai wujud sebagai benda-benda religius.
Perlu
dimengerti bahwa unsur-unsur kebudayaan yang membentuk struktur kebudayaan itu
tidak berdiri sendiri lepas dengan kebudayaan lainnya. Kebudayaan bukan juga
sekedar merupakan jumlah dari unsur-unsurnya saja, melainkan merupakan
keseluruhan dari unsur-unsur tersebut yang saling berkaitan erat
(terintegrasi), yang membentuk kesatuan yang harmonis. Masing-masing unsur
saling mempengaruhi secara timbal balik. Apabila terjadi perubahan pada salah
satu unsur, maka akan menimbulkan perubahan pada unsur yang lain pula (Joko Tri
Prasetya, dkk., 1991: 33-34).
Contoh
Upacara Adat Seren Taun di Komplek Paseban, Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
|
Modernisasi di bidang
pertanian dengan penggunaan alat-alat mesin (mekanisasi), akan membawa
perubahan dalam masyarakat desa. Alat mesin pertanian akan mengganti peranan
hewan lembu dan alat-alat tradisional seperti bajak, pacul, sabit. Disamping
itu juga bisa menghambat sikap gotong-royong dan menghilangkan berbagai macam
upacara tradisional, misalnya sedekah bumi kepada Dewi Sri Pohaci (Dewi Padi), ruwatan (bersih desa), slametan (selamatan), dan sebagainya.
Perubahan tenaga ini, dapat meningkatkan pengangguran dan kerawanan sosial.
Referensi :
Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat.
2006. Komunikasi Antar Budaya: Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Helius Syamsudin. 1986. Sejarah Dunia. Jakarta: UT.
Joko Tri Prasetya, dkk. 1991. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wikipedia. Budaya. http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya, diakses 2 Februari 2014.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.